Depresi adalah gangguan yang setiap orang
berpeluang mengalaminya. Banyak dari
kita kebingungan untuk membedakan depresi, strees dan kesedihan. Banyak orang
yang menyamakan hal tersebut. Ada beberapa pengerian depresi
menurut beberapa ahli
Menurut
Rice PF (1992), depresi adalah gangguan mood yang mewarnai seluruh proses
memtal ( berfikir, berperasaan dan perilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang
sering dimunculkan adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan.
Menurut kusumanto (1981), depresi adalah suatu
perasaan kesedihan , kehilangan minat dan gembira, kekurangan energi yang
menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah
bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktifitas.
bisa
kita simpulkan bahwa depresi adalah gangguan mood yang mewarnai seluruh proses
mental seseorang, muncul perasaan tidak berdaya, sedih, kehilangan minat dan
kegembiraan, dan sangat mudah lelah
dalam berkerja dimana berkurangnya energi.
Gejala-gejala
depresi dapat dilihat dari perubahan fungsi fisik, psikologis, sosial bahkan
fisiologis. Gejala depresi sangat menggangu kehidupan seseorang, apalagi jika
gejala tersebutsangat berat dan melibatkan malfungsi pada beberapa aspek
kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, semua orang dapat mendeteksi
gejala-gejala depresi yang dialaminya, hanya terkadang penilaian terhadap
gejala depresi pada diri sendiri terkadang subjektif.
Pada DSM-IV
TR, di jelaskan secara rinci gejala-gejala depresi. Dalam DSM-IV-TR (Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorder fourth edition Text Revision) (American
Psychiatric Association, 2000) dituliskan kriteria depresi mayor yang
ditetapkan apabila sedikitnya lima dari gejala di bawah ini telah ditemukan
dalam jangka waktu dua minggu yang sama dan merupakan satu perubahan pola
fungsi dari sebelumnya, paling tidak satu gejalanya ialah salah satu dari mood
tertekan atau hilangnya minat atau kesenangan (tidak termasuk gejala-gejala
yang jelas yang disebabkan kondisi medis umum atau mood delusi atau
halusinasi yang tidak kongruen).
Gejala
Depresi Menurut DSM-IV TR
- Mood tertekan hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, sebagaimana ditunjukkan oleh laporan subjektif atau pengamatan dari orang lain.
- Ditandai dengan berkurangnya minat dan kesenangan dalam semua, atau hampir semua aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (ditunjukkan oleh pertimbangan subjektif atau pengamatan dari orang lain).
- Berkurangnya berat badan secara signifikan tanpa diet atau bertambahnya berat badan (seperti perubahan lebih dari 5% berat badan dalam sebulan), atau berkurangnya atau bertambahnya nafsu makan hampir setiap hari (pada kanak-kanak, pertimbangkan juga kegagalan untuk mendapatkan tambahan berat badan).
- Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
- Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, tidak hanya perasaan subjektif tentang kegelisahan atau rasa terhambat)
- Lelah atau kehilangan tenaga hampir setiap hari
- Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak sesuai (yang mencapai taraf delusional) hampir setiap hari (tidak hanya menyalahkan diri sendiri atau rasa bersalah karena sakitnya).
- Menurunnya kemampuan berpikir atau konsentrasi, atau ragu-ragu hamper setiap hari (baik atas pertimbangan subjektif atau pengamatan dari orang lain)
- Pikiran tentang kematian yang berulang (tidak hanya takut akan kematian), atau usaha bunuh diri atau adanya suatu rencana spesifik untuk bunuh diri.
Pada umumnya
penelitian-penelitian mengenai depresi akan mendeteksi depresi melalui
simtom-simtomnya. Salah satu alat ukur yang umum dikenal adalah CES-D (The
Center for Epidemiological Studies-Depression Scale) yang dikembangkan oleh
Radloff (1977) melalui National Institute of Mental Health.
Komponen utama simtomatologi depresif yang digunakan
dalam skala CES-D diidentifikasi dari literatur klinis dan studi faktor
analisis. CES-D terdiri dari 20 aitem dan disusun berdasarkan 4 faktor:
- Depressed effect/negative affect merupakan perasaan-perasaan, emosi, atau suasana hati yang dirasakan negatif seperti perasaan sedih (blues), tertekan (depressed), kesepian (lonely), dan menangis (cry sad).
- Somatic symptoms merupakan gejala psikologis yang dirasakan berkaitan dengan keadaan tubuh seperti merasa terganggu, berkurang atau bertambahnya nafsu makan, membutuhkan usaha dalam melakukan sesuatu, kesulitan tidur, dan sulit memulai sesuatu.
- Positive affect merupakan perasaan, emosi, suasana hati yang dirasakan positif bagi individu dan memiliki harapan yang merupakan kebalikan dari perasaan negatif.
- Interpersonal relation merupakan perasan negatif yang dirasakan individu berkaitan dengan perilaku orang lain seperti tidak bersahabat dan merasa tidak disukai.
Menurut
Lumongga (2009) gejala depresi adalah sekumpulan peristiwa,perilaku, atau
perasan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu yang bersamaan,
gejala ini depresi dapat lihat dari tiga segi yaitu:
Gejala
Fisik
Gejala fisik memiliki beberapa yang dapat dideteksi
yaitu:
- Gangguan pola tidur, misalnya, sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur
- Menurunnya efesiensi kerja, orang yang terkena depresi akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas. Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efisien dan tidak berguna, seperti memakan makanan kecil, melamun, merokok terus-menerus, sering menelepon yang tak perlu. Yang jelas orang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya yang menjadi kurang terstruktur, sistematiknya kerjanya jadi kacau atau kerjaannya jadi lamban.
- Menurunnya tingkat aktivitas, pada umumnya, orang yang mengalami depresi menunjukan perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti menonton televisi, makan, dan tidur.
- Menurunnya produktivitas kerja, orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya, kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatannya seperti semula. Oleh karena itu, keharusan untuk tetap beraktivitas membuatnya kehilangan energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mudah sekali lelah, capek padahal belum melakukan aktivitas yang berarti.
- Mudah merasa letih dan sakit, jika seseorang menyimpan perasaan negatif, maka jelas akan membuat letih karena membebani pikiran dan perasaan, dan harus memikulnya di mana saja dan kapan saja, suka tidak suka.
Gejala Psikologis
Gejala Psikologis yang muncul pada orang depresi
adalah:
- Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari segi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain lebih dinilai sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatifnya.
- Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh merek, bahkan disalah artikan. Akibatnya mereka mudah tersinggung mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang (yang sebenarnya tidak ada apa-apa), mudah sedih, murung dan lebih suka menyendiri.
- Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai. Misalnya seorang manager mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain. Dalam persepinya, pemutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan.
- Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban orang lain dan menyalahan diri mereka atas situasi tersebut.
- Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat.
Gejala
Sosial
Problem
social yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan rekan
kerja, atasan, atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun
lainnya juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara
kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.
Bagian otak yang rusak
Seseorang mengalami depresi diakibatkan
oleh tidak bekerjanya sistem endroktrin
secara maksimal yang dimana sistem ini bekerja sebagai penghantar informasi
keotak dan juga sistem kekebalan tubuh yang juga bekerja tidak maksimal
sehingga mudah sekali merasa lelah, berkuranga energi dan berkurangnya
aktifitas.
0 komentar:
Posting Komentar